Assalamu alaikum wr, wb.
Bismillahirrahmanirrahim
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لَا تُوَافِقُوا مِنْ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ
“ Janganlah kalian mendoakan kebu-rukan bagi diri kalian, jangan pula mendoakan keburukan terhadap anak-anak kalian dan harta-harta kalian. Jangan sampai ketika kalian berdoa buruk tersebut, bertepatan dengan waktu dikabulkannya doa dari Allah lalu Ia akan mengabulkan doa (buruk) kalian tersebut.” [HR Muslim]
**
Ketika melihat seorang anak yang berperangai buruk, tak jarang orang berkata: Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah ini menggambarkan bahwa keadaan seorang anak (utamanya dalam hal watak) biasanya tak beda jauh dengan keadaan orang tuanya.
**
Barangkali memang ada benarnya. Di dalam syariat Islam juga diterangkan bahwa amalan yang biasa dikerjakan orang tua, entah baik atau buruk, sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak-anaknya. Karenanya, orang tua dianjurkan untuk banyak melakukan amal shalih agar bisa menular kepada anak-anaknya.
**
Setiap orang tua yang mendambakan anak-anaknya menjadi anak yang shalih selayaknya tak hanya memfokuskan perhatian pada tingkah laku anak-anaknya semata. Semestinya dia juga tidak melalaikan dirinya. Dia akan membiasakan dan menyibukkan dirinya dengan amalan-amalan yang baik, karena kebaikan yang dia lakukan akan membuahkan kebaikan bagi sang anak di dunia dan di akhirat kelak.
**
Sebaliknya, dia akan berupaya menjauhi perbuatan-perbuatan buruk, karena hal itu akan menimbulkan pengaruh buruk dalam perjalanan mendidik anak-anaknya.
**
Terkadang bentuk balasan amalan orang tua terwujud pada diri anak-anaknya, baik dalam bentuk kebaikan si anak, penjagaan, kelapangan rizki serta kesehatan mereka, ataupun dalam bentuk penyimpangan mereka, musibah, penyakit dan segala problem yang menimpa mereka.
**
Oleh karena itulah orang tua harus memperbanyak amalan shalihah seperti doa misalnya yang berharap dampaknya pun mengalir pada diri anak-anaknya.Perbuatan baik yang dilakukan orang tua akan berbuah barakah dan balasan yang baik dari sisi Allah.
**
Diriwayatkan, salah seorang dari kalangan Salaf berkata kepada anaknya:
“Wahai anakku, sungguh aku akan memperbanyak shalatku karenamu.”
**
Sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya: Aku akan shalat sebanyak mungkin dan berdoa sebanyak mungkin dalam shalatku. [Fiqh Tarbiyatil Abna, hal. 22]
**
Para nabi pun senatiasa berdoa agar diberikan keturunan yang shalih bukan hanya berdoa agar diberikan anak semata.
**
Allah menghikayatkan bagaimana Nabi Ibrahim berdoa memohon agar dianugerahkan keturunan yang shalih,
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّي سَيَهْدِينِ (99) رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101)
Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. (99) Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (100) Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (101) [as-Shaffat: 99-101]
**
Maka Allah pun mengabulkan doa beliau dengan lahirnya nenek moyang bangsa Arab yaitu Nabi Ismail ‘alahi salam, kemudian datang kepada belaiu kabar gembira dengan lahirnya anak beliau yang bernama Ishaq ‘aliahi salam nenek moyang Bani Israil.
وَنَبِّئْهُمْ عَنْ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ (51) إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ إِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُونَ (52) قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ (53)
Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim. (51) Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam”. Berkata Ibrahim: “Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu”.(52) Mereka berkata: “Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim”. (53) [al-Hijr: 51-53]
**
Sesungguhnya doa seorang ayah kepada anaknya maqbul (diijabahi) dengan izin Allah dan bukanlah suatu yang mustahil, entah doa tersebut langsung dikabulkan atau ditunda, dan doa untuk anak hendaknya dilakukan sebelum menikah, sebelum mengandung, setelah melahirkan dan dalam semua tahapan perjalanan kehidupan, maka lihatlah bagaimana Nabi Ibrahim ‘alaihi salam setelah Allah selamatkan beliau dari bara api yang beliau dilemparkan oleh kaumnya sendiri, kemudian beliau keluar dari negerinya sendirian hijrah ke negeri Syam, beliau berdoa agar dikarunikan kepada beliau seorang anak, beliau tidak hanya berdoa meminta agar dikaruniakan seorang anak saja akan tetapi beliau meminta agar dikaruniakan keturunan yang shalih.
**
Allah ‘Azza wajalla juga menggambarkan sifat orang-orang saleh. Di antaranya, mereka selalu berdoa:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Wahai Rabb kami, anugerahkanlah bagi kami pasangan-pasangan dan keturunan yang baik sebagai penyejuk mata bagi kami, serta jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (al-Furqan: 74)
**
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “yang mereka harapkan adalah isteri-isteri dan anak-anak yang melaksanakan ketaatan, dengan itu sejuklah pandangan mereka di dunia dan di akhirat.”
‘Ikrimah rahimahullah mengatakan, “Mereka tidak mengharapkan anak yang cantik atau pun tampan (secara fisik), namun mereka menginginkan ANAK-ANAK YANG TAAT.”
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan : “Orang-orang memohon kepada Allah agar mengeluarkan dari keturunannya, anak yang MENTAATI-Nya dan BERIBADAH KEPADA-Nya satu-satunya semata tidak ada sekutu bagi-Nya.”
**
Para orang tua..ayo jangan pernah lelah untuk senantiasa mendoakan dengan doa terbaik untuk anak-anaknya. Saat anak nakal atau melakukan kesalahan jangan sampai terucap kata-kata yang kotor yang berujung pada penyesalan. Berapa banyak orang tua menyesal berwal dari lisan-lisan mereka yang tak terjaga.
**
Semoga Allah menjadikan diri kita sebagai orang shalih yang keshalihan kita terus bermanfaat kepada istri kita, anak-anak kita, dan lingkungan kita. Dan semoga menjadikan anak kita sebagai penyejuk pandangan mata kita yang memberikan manfaat pada agama, bangsa dan orang tuanya.
***
Wa Allahu A’lam Bisshawab
Wassalam
REFERENSI:
[Iqtibas dari kitab Tarbiyatul Aulad fi Dhou’il Kitabi was Sunnah Karya Syaikh Abdussalam as-Sulaymani]
Posting Komentar untuk "AYAH, JANGAN HALANGI AKU DARI DOAMU!!!"
Komentar tetap pakai ADAB!
Posting Komentar